welcome to my blog

enjoyed to view my blog :)

Kamis, 30 Agustus 2012

Upi Khairunnisa XII TKJ 2




I. MEMECAHKAN MASALAH DENGAN KOSEP PELUANG

A   Mendeskripsikan Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
1.   Kaidah Pencacahan
               Dalam peristiwa sehari – hari, kita sering menjumoai masalah – masalah untuk menetukan atau menghitung berapa banyak cara atau pilihan yang mungkin terjadi dari suatu pristiwa / kejadian
Perhatikain beberapa contoh berikut ini :

Contoh 1 :
      Ilham mempunyai 4 macam baju dan 3 macam celana. Berapa banyaknya pilihan pasangan baju dan celana yang dipakai oleh Ilham?

Contoh 2 :
      Berapa banyak nomor kendaraan di Jakarta yang dapat dibuat, yang terdiri empat angka dan duan huruf dibelakangnya?

Contoh 3 :

               Dari kota A menuju kota B terdapat 5 jalan dari kota B ke kota C terdapat 3 jalan sedangkandarikota A menuju ke kota D terdapat 2 jalan dan dari kota D menuju kota C terdapat 4 jalan .Berapa banyakanya pilihan jalan berbeda yang dapat dilalui dari kota A menuju kota C melalui kota B dan kota D.

Untuk menjawab masalah – masalah seperta contoh diatas, kita dapa menggunakan salah satu atau gabunga dari konsep berikut :
Permutasi
Kombinasi

Permutasi
Dasar perhitunga pada permutasi adalh bilangan factorial ( yang diberi lambang tanda seru )
Definisi : Hasil perkalian bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan n disebut n factorial ( n!)
            n!         =  n x (n-1) x (n-2) x....x3x2x1
            0!         =  1
            1!         =  1
            2!         = 2 x 1
            3!         = 3 x 2 x 1
            4!         = 4 x 3 x 2 x 1
            5!         = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
             .
             .
             .
            Dst.

        Definisi : Permutasi r dari n adalah banyaknya susunan unsure –unsur yang
Terdiri dari r unsure yang diambil dari suatu himpunan yang terdiri dari n unsure berbeda dengan memperhatikan urutannya ( r ≤ n )

nPr  =    n!
           (n-1)!
   
            Permutasi dengan unsure yang sama
Banyak permutasi n unsure yang didalam nya memuat sebanyak k unsure sama, l unsure sama, m unsure sama dan seterusnya. Dapat ditentukan dengan Rumus

n P. k,l,m… =
n!
k! l! m!
            Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah : banyaknya susunan dari n unsure berbeda yang di atur secara melingkar , dapat dirumuskan dengan :
           
            nPsiklis = ( n - 1 )!
            Kombinasi
Suatu kombinasi r unsure yang diambil dari n unsure yang tersedia ( tiap unsure ini berbeda ) adalah suatu pilihan dari r unsure tadi tanpa memperhatikan urutannya ( r   n ), dapat dirumuskan dengan :
            nCr =      n!
                                    (n-1)!
            Peluang dan frekuensi Harapan
            Pelung Suatu Kejadian
Definisi : Peluang suatu kejadian A adalah perbandingan banyak kejadian dengan banyak nya seluruh kejadian ( ruang sample )

      P(A)=
n(A)
n(S)
            n ( A ) = banyaknya kejadian A
            n ( S  ) = banyaknya seluruh kejadian / ruang sample.

            Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Frekuensi harapan suatu kejadan adalah A hasil kali peluang kejadian A dengan banyaknya percobaan / perlakuan.


                                           FH(A)=P(A)x n                      


C   Kejadian Majemuk
1.   Peluang Kejadian dua Kejadian
            Untuk menghitung kejadian majemuk, secara umum dapat di jelaskan dengan memanfaatkan teori himpunan yaitu :
        
Jika masing – masing dibagi dengan n ( S ) dimana S adalah semesta pembicaraan , maka diperoleleh.

        
        
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut missal A dan B adalah dua kejadian sembarang yang terdapat dalalam ruang sample S , maka peluang kejadian A  B adalah :

        
2.   Peluang Kejadian Saling Lepas.
            Misalkan pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali, kejadian A adalah munculnya angka kurang dari 3 dan kejadian B munculnya angka kurang dari 4 .


 


Dalam hal demikian dapat dikatakan bahwa kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas atau saling asing. Dengan kata lain kejadian A dan kejadian B tidak dapat berlangsung sacara bersamaan oleh karena
    maka  sehingga diperoleh Rumus peluang gabungan dua kejadian saling lepas adalah :
Text Box: P ( A   B ) = P ( A ) + P ( B )         
        
   
            Peluang Komplemen suatu Kejadian
               Jika  merupakan komplemen dari A, maka A.
      Hal ini berarti himpunana A dan himpunan  adalah himpunan saling asing /
P ( A ) = P ( A ) + P (  )
 
      saling lepas sehingga diperoleh

Padahal A = S dan  P (S ) = 1
                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar